Jumat, 17 Oktober 2014

Materi Teks Eksposisi kelas X

TEKS EKSPOSISI

1.    Pengertian Teks Eksposisi
Teks eksposisi adalah sebuah teks yang dapat menceritakan pendapat pribadi Anda terhadap suatu permasalahan, seperti sebuah anjuran misalnya.
2.    Struktur teks eksposisi
1)     Pernyataan pendapat (tesis)
Pada bagian ini, berisikan pendapat atau prediksi sang penulis yang tentunya berdasarkan sebuah fakta.
Contoh: “Media itu mengangkat hasil riset dari McKinsey dan Standart Chartered yang mengatakan bahwa ekonomi Indonesia akan melampaui Jerman dan Inggris pada tahun 2030.”
2)     Argumentasi
Alasan penulis yang berisikan fakta-fakta yang dapat mendukung pendapat atau prediksi sang penulis.
Contoh: “Indonesia diperkirakan memiliki sekitar 90 juta orang yang berada di kelompok consuming class.”
3)     Penegasan Ulang Pendapat
Ini merupakan bagian akhir dari sebuah teks eksposisi yang berupa penguatan kembali atas pendapat yang telah ditunjang oleh fakta-fakta dalam bagian argumentasi. Pada bagian ini pula bisa disematkan hal-hal yang patut diperhatikan atau dilakukan supaya pendapat atau prediksi sang penulis dapat terbukti.
Contoh:
“Besarnya potensi Indonesia dan sempitnya momentum yang sedang kita lalui saat ini. Apabila potensi itu tidak diwujudkan dalam aksi dan momentum yang baik dilewatkan begitu saja karena kita begitu asyik denga urusan lain, prediksi para investor tersebut tidak akan menjadi kenyataan.”
3.    Kaidah Teks Eksposisi
1)    Pemaparan bersifat objektif, tidak adanya unsur subjektif
2)    Menyertakan data-data akurat
3)    Menyertakan data-data akurat
4.    Bentuk Teks Eksposisi
1)     Berita
2)     Resep
3)     Artikel
4)     Laporan
5)     Buku pelajaran
5.    Ciri Khas Teks Eksposisi
1)     Memaparkan
2)     Menyajikan sejumlah fakta
Fakta yang tersaji dalam berita tersusun dengan pola 5W+1H atau dalam bahasa Indonesian lazim disingkat ADIK SIMBA
Ø  Apa (What)
Ø  Dimana (Where)
Ø  Kemana (When)
Ø  Siapa (Who)
Ø  Mengapa (Why)
Ø  Bagaimana (How)
3)     Pembaca memperoleh wawasan
4)     Menggunakan kata-kata lugas
6.    Karakteristik Kebahasaan Teks Eksposisi
1)     Penggunaan Pronomina
Pronomina ini biasanya digunakan dalam menyatakan pendapat.
Pronomina yang sering digunakan seperti kita, kami, dan saya. Terlebih kata pronomina saya banyak digunakan ketika menyatakan pendapat pribadi.
2)     Bahasa Ilmiah
mengandung pengetahuan/ilmu/informasi
3)     Bahasa Baku
Sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
4)     Terdapat Kata Istilah
Kata atau gabungan kata yang mengungkapkan makna
5)     Kalimat Langsung
kata yang menggantikan orang atau benda, seperti aku, kamu, dia, kita,  kalian, mereka.
6)     Menggunakan konjungsi
Konjungsi yang banyak digunakan adalah “pada kenyataannya”, “kemudian”, dan “lebih lanjut”. Konjungsi tersebut digunakan untuk menghubungkan  fakta-fakta supaya fakta-fakta yang disajikan runtut.
7)     Argumentasinya satu sisi
Yaitu sisi yang mendukung atau sisi yang menolak.
7.    Menulis Teks Eksposisi
Suatu teks eksposisi dapat kita tulis dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1)     Menentukan topi yang menarik dan kita kuasai
Suatu topik dikatakan menarik apabila topik itu berkenaan dengan hal-hal yang aktual, menyangkut orang-orang terkenal atau peristiwa-peristiwa besar , hal yang langka ataupun unik.
     Perlu diperhatikan pula penguasaan kita terhadap topik-topik itu. Topik yang tidak dikuasai sebaiknya kita hindari karena hal itu akan memberatkan dalam penulisannya dan hasilnya pun akan menjadi dangkal. Namun, apabila terobsesi mendalami berbagai referensi berkenaan dengan topik itu.
2)     Menspesifikkan topik ke dalam gagasan yang lebih fokus
Bagian ini sering pula disebut langkah penyusunan kerangka tulisan. Bagian ini penting untuk membuat tulisan kita lebih sistematis. Spesifikasi juga membantu kita dalam pengumpulan bahan tulisan. Baha-bahan yang perlu kit abaca adalah bahan-bahan yang sesuai dengan perincian gagasan-gagasan itu.
3)     Mempertimbangkan sasaran pembaca
Langkah ini tidak boleh kita abaikan sebab akan berpengaruh pada kedalaman dan kedalaman dan keluasan isi tulisan, termasuk pada pilihan kata yang kita gunakan. Tulisan yang ditujukan pada pelajar remaja perlu lebih mendalam pembahasannya dibandingkan dengan tulisan yang ditujukan pada pelajar anak-anak. Begitu pun dengan bahasanya, untuk anak-anak harus lebih sederhana dibandingkan dengan bahasa untuk remaja ataupun orang dewasa.
4)     Mengumpulkan bahan
Teks eksposisi sangat memerlukan kejelasan di dalam penulisannya. Suatu tulisan akan jelas apabila kita memiliki keluasan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan topik tulisan itu. Hal-hal yang dianggap kurang, perlu kita cari dari berbagai sumber, baik itu dari buku, majalah, surat kabar, ataupun internet. Catatlah hal-hal yang dianggap penting; jangan lupa tuliskan pula sumbernya. Kita pun dapat bertanya kepada orang-orang yang dianggap ahli berkenaan dengan bidang yang akan kita tulis.
5)     Mengembangkan kerangka menjadi tulisan secara lengkap dan utuh
Langkah inilah yang merupakan puncak dari seluruh rangkaian kegiatan menulis. Semua pengetahuan dan wawasan kita yang relevan dengan topik dan rincian kerangkanya perlu kita tuangkan kedalam tulisan secara benar. Masukkan pula berbagai pendapat ahli dan kutipan-kutipan yang telah kita persiapkan sebelumnya. Dengan demikian, diharapkan teks eksposisi yang kita tulis lebih berbobot dan “bergizi”, artinya dapat memberikan pemahaman yang jelas dan mendalam kepada para pembaca.
8.    Menyunting Teks Eksposisi
Tujuan penyuntingan adalah memperoleh tulisan yang lebih baik. Sebagaimana yang telah dipelajari sebelumnya bahwa kegiatan ini lazim pula disebut mengedit.
Hal-hal yang perlu disunting dalam teks eksposisi berkenaan dengan aspek isi, sistematika, dan penggunaan bahasa
1)     Aspek isi
Penyuntingan dilakukan terhadap kebenaran dan kelogisan pemaparan; juga terhadap kejelasan dan kelengkapan faktanya. Akan lebih baik apabila kita mengonsultasikannya kepada yang ahli. Sebagai contoh, apabila tulisan itu tentang perikanan, hendaknya kita mengonsultasikannya pada petani ikan atau sarjana perikanan.
2)     Aspek sistematika
Aspek ini berkaitan dengan organisasi, susunan atau urutan penulisan; juga kepaduan hubungan kalimat-kalimatnya. Dalam teks itu mungkin saja ada rincian topik atau kalimat yang menyimpang; tidak sesuai dengan topik utama. Kalimat semacam itu disebut juga kalimat sumbang. Mungkin pula susunannya tidak beraturan atau polanya tidak jelas sehingga maksud teks itu sulit dipahami pembaca.
3)     Aspek bahasa
Penyntingan terhadap aspek ini berkenaan dengan keefektifan kalimat-kalimatnya, penggunaan kata, dan penulisan ejaan. Untuk membantu pemahaman terhadap aspek, kita sebainya membelaki diri dengan tata bahasa baku bahasa Indonesia, kamus dan buku ejaan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar