“Tayangan Pengikis Karakter”
Apa pendapat anda tentang tayangan sinetron
yang ada di televisi swasta tanah air kita ini? Tidak mendidik. Separah itukah
sinetron kita? Mau diakui atau tidak, ya memang seperti itu ada nya. Namun
pendapat ini dapat di kecuali kan untuk sinetron yang bermutu seperti Para Pencari Tuhan, Keluarga Cemara, Si
Doel, dan judul sinetron lainnya yang hanya bisa di hitung jari. Dibandingkan
dengan sinetron yang ditayangkan sekarang ini, tidak sedikit sinetron sekarang
berceritakan tentang cinta, berselingkuh, perebutan harta, konflik, kekerasan,
hal-hal yang berbau mistik atau kepercayaan, bahkan sampai perebutan pacar.
Jarang ada sintron yang mengangkat cerita tentang nilai-nilai positif kehidupan
(seperti bekerja keras, semangat belajar, setiakawan, dsb) yang dapat
memberikan contoh baik kepada para penonton televisi. Sinetron sekarang lebih
banyak menunjukan hal-hal yang ‘katanya’ kekinian.
Kekinian dalam arti disini sesuatu yang dianggap keren dan hal biasa untuk di
ikuti oleh para remaja. Contohnya berpacaran di mall atau ditempat umum, menyetir
mobil, ke tempat dugem atau diskotik, dan masih banyak lagi.
Dalam sinetron juga disajikan pemeran atau
tokoh-tokoh yang berparas cantik dan tampan keluar dari rumah yang besar dan
mewah. Tidak dijelaskan bagaimana ia mendapatkan nya, atau bagaimana perjuangan
mereka untuk untuk mendapatkan nya. Di sinetron lebih disajikan hal-hal yang
serba instan. Jika dijelaskan pasti menggunakan hal-hal yang tidak wajar.
Seperti ada seorang pemuda miskin secara tidak sengaja menolong seorang
bapak-bapak yang tertabrak, ia membawa bapak tersebut ke rumah sakit, lalu
setelah sadar, bapak itu menyerahkan semua harta warisannya untuk penolong
tersebut, karena bapak itu tidak memiliki anak. Dan terkadang tibatiba ada
pemuda lain yang muncul mengaku menjadi anak bapak itu. Masih banyak lagi
contoh-contoh instan yang disajikan di sinetron yang biasa kita lihat.
Lalu selanjutnya ada tindakan kekerasan
yang ada di sinetron. Sinetron memunjukan kekerasan seperti penyiksaan pasangan
suami istri, atau seorang anak kurang ajar terhadap orang tuanya, sampai perencanaan pembunuhan, melakukan pembunuhan berencana,
atau semata-mata hal tersebut dilakukan hanya untuk harta, cinta, dll. Secara
tidak langsung penonton diracuni dengan hal-hal tersebut. Karena hal tersebut
banyak bermunculan kasus-kasus yang tidak diinginkan.
Dari masalah diatas saya hanya menjelaskan
bagaimana merosotnya karakter masyarakkat yang diakibatkan sintron yang kita
sebut sebagai media hiburan. Disini sangatlah Penting peranan orangtua terhadap anak-anaknya
untuk mengawasi dan memilah mana hiburan yang baik dan tidak baik untuk
ditonton. Agar anak-anak tidak terbawa arus negatif globalisasi.
diatas adalah contoh essay yang saya buat (tidak pure 100% buatan saya sih:v saya dapet referensi darimana ya.-. lupa lagi hehe maaf) untuk pelajaran bahasa indonesia saat kelas 3 sma. semoga bermanfaat! ^-^)9
diatas adalah contoh essay yang saya buat (tidak pure 100% buatan saya sih:v saya dapet referensi darimana ya.-. lupa lagi hehe maaf) untuk pelajaran bahasa indonesia saat kelas 3 sma. semoga bermanfaat! ^-^)9